Tempat ziarah ini sangat ramai dikunjungi peziarah yang datang dari berbagai tempat, baik dalam maupun luar kota khususnya setiap Mei dan Oktober (Bulan Maria) setiap tahunnya.
Berdasarkan sejarah yang ditulis oleh Uskup Tanjung Karang, Mgr Andreas Henrisoesanta (Emiritus), tempat didirikannya Gua Maria Sendang Padang Bulan pada mulanya adalah tempat untuk bersembunyi bagi para imam dan masyarakat sekitar pada masa penjajahan Jepang di tahun1942 yang kemudian disusul pada 1949. Saat itu agresi Belanda mulai masuk ke Pringsewu.
Tempat ini menjadi lokasi bagi para gerilyawan untuk menyusun siasat dan beroperasi bahu-membahu berjuang melawan penjajah. Pada masa itu, air sebagai kebutuhan vital sangat sulit didapat, namun di lokasi ini ada sebuah mata air atau sendang yang tidak pernah kering. Akhirnya untuk menjawab kerinduan umat kristiani akan sebuah tempat ibadah, dibangunlah Gua Maria di lokasi tersebut dan diberi nama Gua Maria Sendang Padang Bulan yang diresmikan pada 19 Agustuss 1949.
Arti dari nama tempat ziarah ini sendiri adalah sumber air hidup yang diberkati oleh sang cahaya, yakni Kristus Penebus Dunia. Suasana Gua Maria sangat mendukung bagi para peziarah yang ingin mencari ketenangan batin di dalam doa. Berada di lembah perbukitan, di tengah hutan kecil, dan di tepi sebuah sungai yang jauh dari suara bising kendaraan, hanya terdengar suara hewan-hewan kecil dan gemericik air sungai membuat peziarah benar-benar akan menemukan ketenangan batin.
Udara yang sejuk, tempat yang tenang membuat peziarah dapat berdoa dengan khusyuk. Setelah selesai berdoa di depan gua, peziarah dapat mengambil air dari sendang yang berada tak jauh dari gua. Air sendang ini dipercaya berkhasiat dapat memberikan kesembuhan penyakit bagi yang meminumnya. Jika ingin membawa pulang cindera mata rohani seperti patung, rosario maupun salib, pengunjung dapat membeli di toko rohani yang berada di area parkir, tak jauh dari tempat ziarah. Para peziarah yang dari jauh juga telah disiapkan dengan aneka jajanan dan makanan khas daerah bagi ingin mencicipinya. Hanya ada di Gua Maria Sendang Padang Bulan. (ES/mar/Jack: Pewarta warga)
goa maria padang bulan tuh lourdesnya sumatera... sebut aja lourdes van lampung -0-
BalasHapusTrimakasih Tuhan atas anugerahMu amin
BalasHapusBunda Maria mohon penyertaanmu Semoga Mgr. Henrisoesanto terus enkau sertai dalam masa masa kini semoga beliau terusmenjadi inspirasi iman bagi umat pilihanmu khususnya umat lampung . Semoga berkat ilahi terus mengalir bagi Mrg henrisoesanto amin
amin... terimakasih mbak agnes eko sriyati
Hapus