Rabu, 09 Desember 2015


"Net Est Personarum Acceptor Deus" artinya sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. Demikan motto dari Mgr. Yohanes Harun Yuwono. Beliau ingin supaya umat Allah menyadari bahwa di Lampung "Sai Bumi Ruwai Jurai" ini banyak pendatang untuk hidup karena tanah Lampung yang subur. Hari ini, Kamis (9/10). Perayaan Misa Ekaristi dimulai pukul 09.00 yang dihadiri oleh tujuh ribu umat katolik di Lampung. Acara misa yang berlangsung di halaman SMA Xaverius Pahoman, Bandar Lampung ini dijaga ketat oleh aparat keamanan dari Polda Lampung. Umat yang hadir harus melalui pintu masuk yang dilengkapi dengan metal detektor. Suasana padat dan berhimpit diantara umat yang hadir untuk mencari tempat duduk pun mulai terasa. Satu jam sebelum acara misa berlangsung, tempat duduk sudah terisi penuh oleh umat katolik dari 21 paroki di Keuskupan Tanjungkarang. Raja Agung sebagai lagu pembukaan mengiringi acara prosesi misa ekaristi. Dari prosesi tersebut, terlihat penahbis utama Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ, diikuti Mgr. Hilarius Moa Nurak, SVD dan Mgr. Anicetus B. Sinaga, OFM Cap. Tampak dalam iring-iringan adalah 35 orang uskup di Indonesia sebagai konselebran
A. Hermelink, SCJ datang ke Indonesia sebagai misionaris pada tahun 1926. Sebagai misionaris, ia menerima situasi dan daerah yang baru meski itu butuh penyesuaian yang tinggi. “Terima kasih atas surat yang dikirimkan kepada saya. Inilah tanda kasih dari anggota keluarga di mana  kita hidup bersama. Syukur atas kenangan indah ketika kita di seminari tinggi. Boleh dikatakan, kita hidup di sini mulai dengan kehidupan baru di dunia yang baru, dan kita akan ikut di dalam kehidupan baru ini,” tulisnya dalam suratnya yang tertanggal 16 Agustus 1927.
Dan di saat sendiri sebagai misionaris, ia merindukan hidup bersama dalam komunitas. Dalam situasi yang demikian, komunitas bukanlah soal jumlah orang yang hidup di satu rumah, tetapi kontak hati, rasa kebersamaan, meski hidup berjauhan. “Saudara yang baik, terima kasih atas suratnya. Adalah hal yang baik di mana dengan ini kita dapat mengenang masa lalu saat kita hidup bersama. Yang selalu menjadi kenangan adalah saat kita di Seminari Agung,” tulisnya dalam surat yang sama.
Mgr. Andreas Henrisusanta, S.C.J. (lahir di Wonosari, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Hindia Belanda, 7 Juni 1935) adalah Uskup di Keuskupan Tanjungkarang periode dari 18 April 1979 sampai 6 Juli 2012. Ditahbiskan menjadi Imam pada tanggal 2 Juli 1961 dan terpilih menjadi Uskup di Keuskupan Tanjungkarang pada tanggal 18 April 1979.
Ia ditahbiskan menjadi Uskup pada 11 Februari 1976 oleh Penahbis Utama Mgr. Justinus Kardinal Darmojuwono, Uskup Agung Semarang, sementara Uskup Agung Vincenzo Maria Farano, Uskup Agung Titular Cluentum sekaligus Nuncio Apostolik untuk Indonesia dan Uskup Albert Hermelink Gentiaras, S.C.J., Uskup Tanjungkarang menjadi Uskup Ko-konsekrator.
Misa pembukaan Tahun Yubileum 2016 Keuskupan Tanjungkarang akan dilaksanakan di kompleks Goa Maria Padangbulan - Pringsewu - Lampung, pada hari Minggu, 13 DESEMBER 2015, PUKUL 10.00 WIB. 
Misa dipimpin oleh Mgr. Yoh. Harun Yuwono (Uskup Keuskupan Tanjungkarang-Lampung).Khusus di Paroki Pringsewu hari Minggu tidak ada misa di Gereja. Misa dipusatkan di Goa Maria.
Mohon di Infokan ke seluruh umat. Terimakasih!!

God Bless us!

Selasa, 13 Oktober 2015

Wilayah Padang Bulan: Jika kita menyimak sejarah dari berbagai sumber dan mendengar sendiri dari Bapa Uskup Emeritus Mgr. Andreas Henrisoesanta, wilayah Padang Bulan ini sangat berarti bagi tonggak sejarah Gereja Katolik di Keuskupan Tanjungkarang. Tempat ini bukan saja daerah persembunyian bagi para misionaris untuk menghindari pengejaran dari para penjajah Jepang, melainkan juga tempat yang aman bagi Umat Katolik. Di masa darurat perang, di mana Gereja-gereja ditutup, Padang Bulan adalah tempat Umat awal tetap menerima pendidikan dan pemeliharaan iman.  Bahkan pada tahun 1949 untuk menghidari agresi Belanda yang akan kembali menguasai Indonesia, Padang Bulan adalah zona aman bagi para Novis dan Postulan Suster FSGM serta para seminaris.
Bahwa Paroki Pringsewu sekarang menjadi Paroki besar dengan jumlah Umat di atas enam ribu jiwa, dan akhirnya terbentuknya Keuskupan Tanjungkarang, tidak diragukan adalah tumbuh dari “kecambah” yang antara lain terpelihara di wilayah Padang Bulan ini. Ini adalah “mukjizat” yang nyata yang dapat kita rasakan sebagai penyelenggaraan ilahi. Karena itu Bapa Uskup Emeritus dengan penuh semangat mendorong Umat agar Padang Bulan ini dapat menjadi tempat ziarah rohani. Dengan menjadikan Padang Bulan sebagai tempat ziarah diharapkan Umat katolik Keuskupan Tanjungkarang tetap ingat pada akarnya.
            Ketika Goa Maria dibangun di Padang Bulan, pemikiran mengenai tempat ziarah tersebut menjadi terwujudkan. Tempat ziarah ini kemudian mengambil nama Goa Maria "Mariam Perempuan untuk Segala Bangsa".

Rabu, 16 September 2015

GOA MARIA PADANGBULAN:  Tempat ziarah bagi umat Katolik ini bernama Gua Maria Padangbulan, Sendang Ratu Kenya yang terletak di Desa Fajar  Esuk Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung.
Gua Maria yang menyandang nama “Mariam Perempuan Untuk Semua Manusia” ini sering dijuluki para peziarah sebagai “Lourdes Van Lampung”  karena tak kalah indahnya dengan Lourdes yang asli di Perancis. Jadi, tak bakalan menyesal kalau menjadwalkan Gua Maria Padangbulan menjadi tujuan wisata ziarah rohani Anda saat ini.


DONASI: BANK BCA Cab. Pringsewu, No. Rek: 8445193000 (a.n. LAURENTIUS P. or ANDREAS)

GOA MARIA PADANGBULAN

GOA MARIA PADANGBULAN

DONASI GOA MARIA PADANGBULAN:

Alamat: Jalan Jend. Sudirman - Padangbulan
Kel. Fajar Esuk - Pringsewu - Lampung 35373
INDONESIA 35373
Sumbangan Pengembangan Goa Maria Padangbulan dapat ditransfer ke:
BANK BCA Cab. Pringsewu No.Rek: 8445096900 (a.n: LAURENSIUS P. or ANDREAS)



Social Icons

Featured Posts

Social Icons

Arsip Blog

Sample Text

Pages

WARTA PAROKI

warta paroki Santo Yusup Pringsewu
GOA MARIA PADANGBULAN - PRINGSEWU - LAMPUNG

FOTO GOA MARIA

Popular Posts

Recent Posts

TIM PENGEMBANG

TIM PENGEMBANG GUA MARIA PADANGBULAN-PRINGSEWU LAMPUNG
Penanggungjawab : Pastor Paroki Santo Yusup Pringsewu
Ketua I : Y. Sebianto - II : P. Risdianto
Sekretaris I : Eko Wahyudi - II : R. Hermawan
Bendahara I : Andreas Suyatno
Pengurus harian : Sr. Francita FSGM dan Sr. Siska FSGM
Seksi Liturgi Koordinator : Y. Jono Marwoto
Anggota : AY. Suroso, Y. Setyoadi, Y. Suwaryadi, M. Sutarni,
M. Anna Pujiastuti.
Seksi Perawatan dan Pengembangan Jalan Salib dan Goa Maria, Koordinator : Y. Siswata
Anggota : Y. Mujiono, Karsono
Seksi Keamanan dan Humas, Koordinator : Suparjo
Anggota : Hernoko, Deni Kurniawan, Suryanto, Heru Saptono
Seksi Rumah Tangga Goa Maria, Koordinator : FX. Wiwik Kaswasih
Anggota : M. Sutarni, Y. Titi Mawarti, Sarkono, E. Dewanto
Seksi Publikasi dan Dokumentasi, Koordinator : Jacob Sutriyanto Jack
Anggota : Junjung Asa Pasunggi, Sinta F. Maria Arianti
Seksi Parkir, Koordinator : Pramonco
Anggota :Ag. Aris Sutiono, Andre, P. Krisdianto, Tri Antoro